04 Oktober 2007

Cerita Satu: aQ dan Gadis Kecilku

Adalah seorang gadis kecilku yang beranjak dewasa dalam menapaki kehidupannya. Hari sabtu yang lalu, umurnya genap 18 tahun. Baginya, keberadaan orang-orang yang ia cintai di sisinya dan menemaninya saat berulang tahun merupakan sebuah hal yang sangat berarti. Ada di sisinya dan mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” sungguh sangat berarti. Ia memaknainya sebagai sebuah bentuk perhatian untuk mengingat dirinya. Subhanallah.

aQ begitu tertegun saat menemukan dirinya menangis terisak di kamar, ketika aQ baru saja pulang beraktivitas seharian. aQ merasa begitu bersalah, Karena tidak menemaninya di hari itu. Terlebih ketika kutemukan sebuah tulisan bahwa ia kesepian. Ia merasa sendirian!! Kata-kata itu seperti menampar diriku. Begitu menyayat dan menyakitkan hatiku. Menemukan bahwa diriku belum bisa menjadi kakak yang baik baginya. aQ sangat menyayanginya. Namun ternyata bukti cinta belum dapat kuperlihatkan saat itu kepadanya. aQ memang bukan orang romantis yang bisa memberikan kejutan-kejutan dengan hadiah. aQ orang biasa. Tetapi aQ ingin gadis kecilku bahagia bersamaku.

Kupeluk erat dirinya yang masih larut dalam tangisannya. Ingin rasanya kukatakan bahwa aQ sangat menyayanginya melalui pelukanku. Namun, aQ merasa semua itu belum cukup. aQ mencoba mencari… berpikir… apa yang bisa kuberikan saat itu untuknya. Apa yang bisa dikenang olehnya sebagai sesuatu yang indah milik kami berdua. Ya..hanya milik kami.

Lantas, kukatakan padanya, “Ayo dandan yang cantik dan pakai jilbabnya”. Gadis Kecilku bingung dan bertanya berkali-kali, “Mau kemana sih mba?” Tetapi dia tetap menurut saja ketika aQ hanya mengulang perkataanku yang pertama. Kugenggam erat tangannya, kulangkahkan kaki-kaki ini bersamanya keluar rumah. Kutatap wajahnya sepanjang jalan dan kulemparkan senyumanku. Dalam hati ku membatin, “ahh.. adikku… betapa aQ ingin senyumanmu kembali”.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 malam. aQ tahu bukan jam-nya seorang akhwat berada di luar rumah pada saat itu. Tapi aQ cuek! aQ tak perduli pada jam malam saat itu, meski khawatir juga. Satu hal yang kuperdulikan saat itu adalah.. aQ tidak mau membiarkan gadis kecilku tidur dalam keadaan sedih. Dia harus bahagia sebelum pergi tidur dan menatap mentari pagi esok hari.

Ku ajak ia berkeliling melihat indahnya kota Malang di malam hari. Kuajak ia ke alun-alun kota dengan angkutan umum, karena memang aQ tidak bisa menemukan pinjaman motor saat itu. Di dalam angkutan umum, kuceritakan sebuah kisah. Kisah diriku dan dirinya. “Squirrel sayang, sudah pernah melihat Malang di malam hari? Malam ini indah lhoo… Kita lihat sama-sama ya…” Itu yang ingin kukatakan. Tapi entahlah.. karena aQ kurang pandai merangkai kata romantis secara langsung saat itu, redaksionalnya tidak penuh seperti itu. aQ bingung harus bicara apa padanya. Akhirnya aQ hanya bisa memandangi dirinya kembali menangis setelah mendengar kata-kataku. Saat itu, doaku adalah, semoga dia mengerti bahasaku yang lumayan kacau karena bingung.

Kuajak dia pergi berfoto… tapi dia ga mau. Kuajak dia memilih barang yang mungkin dia sukai, dia ga mau. aQ jelas tambah bingung saat itu. Tapi tetap kugenggam erat tangannya. Rasanya ingin sekali kusalurkan semua cinta yang kupunya padanya. Sepanjang jalan… dengan menikmati warna-warni kota malam itu. Kupanjatkan sebuah doa lain… “Adikku, semoga kau dapat tidur dalam keadaan bahagia malam ini sebagai penutup hari Ulang Tahunmu”

aQ tak perduli sudah jam berapa malam itu. Walaupun ada rasa was-was untuk keamanan kami berdua di jalan. Tapi aQ ingin dia bahagia!! Setidaknya bersamaku…


-----------------------------------------


Hari berlalu… aQ menemukan secarik kertas di bawah tempat tidurku. Setelah ku baca, ternyata itu adalah sebuah puisi yang diberikan oleh Gadis Kecil ku. aQ tidak tahu jika ia mengirimkanku sebuah puisi indah malam itu. aQ baru menemukannya 5 hari kemudian. Kubaca puisi itu… sungguh… aQ benar-benar terharu! Baru kali itu ada yang mengirimkanku sebuah puisi yang begitu membuatku ingin menangis karena bahagia.


Untuk bintang…

Jika diantara engkau ada seperak sinar

Maka, lukiskanlah sinar itu di hatinya

Agar senyum yang ia berikan menyelimutiku dikeriuhan hujan

Untuk hujan…

Jika diantara riuh itu ada sepenggal acapela

Maka, dentingkanlah nada-nadanyadi setiap bait yang ia terawangkan

Agar setiap lagu yang ia dendangkan tak terhapus gulita malam

Untuk malam…

Jika diantara gulita itu ada seberkas warna

Maka, warnailah dirinya dengan kebahgiaan

Agar tawa yang ia mukakan menutupi telingaku dari teriknya cercaan sang Surya

Untuk surya…

Jika diantara cercaan itu ada seonggok perasaan

Maka, tanamkanlah benihnya di dalam jiwanya

Agar hati tulus ini terlukis dengan indahnya cinta

Untuk cinta…

Jika diantara indah itu ada sepenggal kisah

Maka, kisahkanlah aku dengan dia

Agar bintang, hujan, malam, dan surya

Takkan redup dan mengantupkan ceritanya

Sekirapun bintang kehidupan tak kan lagi menemani


Ma’aci ya, Mba bwt semuanya…

Ade sayang mba…*


Subhanallah… Sebuah puisi yang indah… Sayang, keterbatasanku tak bisa men-scan dokumentasi aslinya. Gadis kecilku… aQ jadi malu sendiri padamu. Kau begitu romantis. Kamu begitu bisa mengungkapkan rasa yang ada di hatimu. Maafkan mba ya sayang… Mba hanya bisa memberikan warna malam, ice cream, dan tulisan. Tapi coba kau rangkai ketiganya… Warna malam, akan mengajarkan kau tentang secuplik kisah kehidupan. Ia akan melahirkan kenangan dengan berbagai melodinya yang akanmengantarkanmu pada berpikir lebih dewasa nantinya. Ice Cream coklat yang manis nian, memaknai rasa sayang diantara kita yang demikian besar. Tak terkatan, namun harus bisa dirasakan manisnya. Hal itu dapat mengajarkan bahwa cinta harus dapat dibuktikan melalui rasa. Dan tulisan ini, adalah hadiah terakhirku bagi Ulang Tahunmu. Tulisan ini sebagai salah satu ungkapan bahagiaku, karena aQ memilikimu.

Terima kasih untuk setiap derai cinta yang kau berikan. Terima kasih untuk setiap jawaban, tatkala aQ mengabsenmu setiap malam dengan jawaban hadir. Terima kasih untuk setiap penantianmu menantiku pulang. Terima kasih untuk setiap senyuman, canda tawa, dan tangisan yang kita bagi. Terima kasih untuk segala kebahagiaan yang kau berikan. Terima kasih Gadis Kecilku…


* sengaja ga sebut nama demi mengamankan diri dari ketenaran

(^_^)v!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mba.....
ma'aci bgt bwt certitanya....
sungguh mengharukan..
Maaf,aq ga b'mxd melukai atau menyakiti hati mba dgn tulisan2Quw...
saat itu, aq bnr2 ngerasa sendiri...

seharusnya,di hari yg mnrtQuw spesial, aku bersama org2 terdekatku...yg menyayangiku...yg memperhatikanku...
tapi, ternyata aku malah sendiri..
dan memang pada saat itu aku bnr2 merasa sendiri...




maaf klo aku salah...






tp yg psti...



adE jg syg mba....

lady afifah mengatakan...

Ade sayang, mba tidak sakit hati karena tulisan ade... Tapi tulisan ade, membuat mba mengoreksi diri mba honey...
Terima kasih untuk puisi terindahnya ya...
Mba juga sayaaang banget sama Ade...